Tangis Pujangga
Aku Sayang Kamu
Berjalan merana pada sebutir jejak tanpa arah
bimbang ku temu di persimpangan, walau sengaja ku lakukan itu
setimpal dengan rasa waswas penuhi setiap inci raga yang fana
bahwasanya apa yang terjadi tak mampu kuredupkan sejenak
itulah tanda cinta di pelupuk senja hati
misteri membuat pusaran tiada pernah berujung
terkadang malah tinta pena sang pujangga mendadak hampa
entahlah, begitu kiranya artefak cinta yang terungkap,
seperti itu layaknya gambaran hati sejenak
bagaikan botol syair teombang-ambing di tengah samudera
sesaat diriku berpangku mengikuti waktu memutar kehendaknya
dikala jawaban tersipu membisu enggan menatap kedua bola mata ini
merindui apa yang sengaja rindu hempaskan pada kerinduan
semakin lama poros waktu berputar,
semakin pendar cahayamu terang bersinar
ketakutan akan kehilangan merajai segenap jiwa tanpa belas kasihan
andai saja bibir serempak dengan hati ini
yakin lah aku di satu waktu,
secerca barisan kata penuh makna pasti mulai bersenandung
diiringi tarian lembut syair angin malam
bahkan didampingi pasangan kekasih bintang-rembulan
sungguhlah keindahan yang tersaji
dengarlah wahai bidadari senja
kumpulan potongan syairku telah tertata rapi untukmu
mengupas tuntas keseluruhan isi hatiku
jikalau dirimu telah mengetahuinya,
janganlah menutup diri membiarkan diriku menunggu
panggil sejatinya namaku
karena disaat itulah aku datang ,
coba menyajikan sepasang sayap yang menawan
dan ku bawa dirimu ke altar suci yang rupawan.
Jadilah Kekasihku
Terbangun ku tetap di atas ranjang
senyum menghias akan mimpi semalam
terngiang indah dalam bayangmu
menariku, menyanyiku, sekedar untuk menghibur cinta
fajar menarik sedikit tatap mata
merambati setiap celah yang ada
hendak ku sambut dengan ceria
andai ku abaikan titik sang cinta, nyata adanya
perangkap hati yang tersaji, lukiskan perangai kunci hilang kendali
tak jua melangkah lebih baik
walau terjadi ku tak menyesali
pendam aku wahai lubung hati
kubur aku wahai hati nurani
belai aku jiwa suci
karena rasa ini..
tak lagi bisa ku nikmati tanpa berbicara
tak lagi ramai tanpa menyanjung nya
tak lagi indah tanpa warna tatapan nya
disini ku berdiri
beralaskan cinta selebar samudera
memanggil namamu di kehidupan senja
sekedar mengenal tanda hati dan menyapa illahi
ketahuilah..
persatuan sang adam dan hawa
menjadi pedoman ku untuk menjemput dirimu
wahai cinta
mampukah kamu membelai hatiku?
bisakah engkau sajikan senyum indahmu?
dan selalu berada disisiku?
sahabat
Kisah ini sengaja ku tiriskan dalam selembar kertas
dengan segenggam pena menuliskan segalanya
permulaan di awal ku kenali kehidupan
begitu singkat dunia penuh tipu daya
menorehkan nama-nama di benak jenaka
sinar mentari meraba hati nan lembut
menjejakkan hangat dalam paduan asri
lukiskan secercah ikatan misteri
bertajub teman kesungguhan diri
kamu... yah kamulah sebuti teka-teki penuhi otak
kamulah pelengkap hari-hari sepiku
tiada pernah risih walau jiwa tak berpuisi
karena dirimu kian meresapi segenap hati
apa arti pertemanan ini?
hendaklah sang pujangga menampilkan nya?
tentu tidak...
akankah sang puitis sematkan kumpulan kata?
tidak juga..
pertemanan ialah harta tahta tanpa nilai
jalinan penuh kasih yang mampu membias pedih
dimana dunia iri seakan menekan kepercayaan diri
seolah manusia adalah mangsa abadi
kaulah temanku, tulus disampingku,
dan kaulah yang akan mengobati luka hati,
mengembalikan ceria pada seonggok wajah ini
Menyerahku
Ranting patah menggertak suara lirih
pilu berakar satu puisi
bertanya pada segelintir hewan berbisik
mungkinkah kembalinya aku pada batang pohon?
tersiratlah sebuah gambaran sekilah cermin hidup
ku pandangi sedalam muara tanpa ujung
harap jemu takkan mengganggu
sejatinya insan selalu bosan terasa
itulah mengapa tertunduk sang raga pada-Nya
rindu berkala meratapi yang sedang dirindu
geming usaha terlukis oleh pena buntu
bodohnya jikalau perasaan diam membisu
ingin sendiri, ingin menari pada alunan sepi
sepi inilah penghuni sejati
bahwasanya lemah diriku dalam tatapan hawa
rajutan kata-kata terangkai semburat
benak terpisah, rasa memecah bingar
oh. pudar sudah apa-apa yang terbuai mimpi
padam kini sinar cinta sebelum muncul
teramat sudi berdiri hal layak buaya yang tertakdit merangkak
diamkan suara hati kekasih
jalanku tak lagi bersemi
sakit hati
Arti Kehidupan
Tentang Mu ~( ̄▽ ̄)~*
Terbilang kian dekat ilalang
menarikan ungkapan hati terdalam
sejak cahaya pijar terangi bintang
dan melukiskan wajahmu pada langit malam
perangai rindu mendesak lagi
merangkai kata dalam naluri
coba mengukir keindahan di sayap para peri
kian menarik sejuta peduli
alunan sunyi mengiaskan pelangi
mengikis kenyataan di penuhi misteri
alangkah indah ketika terjatuh dalam mimpi
terus dan terus membahagiakan diri
senyuman rembulan redupkan suasana
lantuna hewan cairkan raga
luluh tak berdaya sedemikian rupa
hingga ku menatap bangga seisi dunia
dalam hangatnya pelukan sang belahan jiwa
Hidup untukmu MAti tanpamu
Begitu banyak hal yang ku alami, yang ku temui
Saat bersamamu ku rasa senang, ku rasa sedih
Air mata ini menyadarkanku
Kau takkan pernah jadi milikku
Air mata ini menyadarkanku
Kau takkan pernah menjadi milikku
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
Air mata ini menyadarkanku oooh
Kau takkan pernah menjadi milikku ooo
Tak pernah ku mengerti aku segila ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
Tak pernah ku sadari aku sebodoh ini
Aku hidup untukmu, aku mati tanpamu
Mencoba berdiri
dari sentuhan nurani, ku berikan kasihku sepenuh hati
dari sentuhan pelangi, ku ingin kau mewarnai hari
dari sentuhan mimpi, ku peluk dirimu sedemikian kini
dari sentuhan hati, ku cintai dirimu sampai akhir hayat ini
oh,, malaikat cinta