Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Aku Sayang Kamu

Berjalan merana pada sebutir jejak tanpa arah
bimbang ku temu di persimpangan, walau sengaja ku lakukan itu
setimpal dengan rasa waswas penuhi setiap inci raga yang fana
bahwasanya apa yang terjadi tak mampu kuredupkan sejenak
itulah tanda cinta di pelupuk senja hati
misteri membuat pusaran tiada pernah berujung
terkadang malah tinta pena sang pujangga mendadak hampa

entahlah, begitu kiranya artefak cinta yang terungkap,
seperti itu layaknya gambaran hati sejenak
bagaikan botol syair teombang-ambing di tengah samudera
sesaat diriku berpangku mengikuti waktu memutar kehendaknya
dikala jawaban tersipu membisu enggan menatap kedua bola mata ini
merindui apa yang sengaja rindu hempaskan pada kerinduan
semakin lama poros waktu berputar, 
semakin pendar cahayamu terang bersinar
ketakutan akan kehilangan merajai segenap jiwa tanpa belas kasihan
andai saja bibir serempak dengan hati ini
yakin lah aku di satu waktu,
secerca barisan kata penuh makna pasti mulai bersenandung
diiringi tarian lembut syair angin malam
bahkan didampingi pasangan kekasih bintang-rembulan
sungguhlah keindahan yang tersaji



dengarlah wahai bidadari senja
kumpulan potongan syairku telah tertata rapi untukmu
mengupas tuntas keseluruhan isi hatiku
jikalau dirimu telah mengetahuinya,
janganlah menutup diri membiarkan diriku menunggu
panggil sejatinya namaku
karena disaat itulah aku datang ,
coba menyajikan sepasang sayap yang menawan

dan ku bawa dirimu ke altar suci yang rupawan.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Jadilah Kekasihku

Terbangun ku tetap di atas ranjang 
senyum menghias akan mimpi semalam
terngiang indah dalam bayangmu
menariku, menyanyiku, sekedar untuk menghibur cinta
fajar menarik sedikit tatap mata
merambati setiap celah yang ada
hendak ku sambut dengan ceria 
andai ku abaikan titik sang cinta, nyata adanya
perangkap hati yang tersaji, lukiskan perangai kunci hilang kendali
tak jua melangkah lebih baik
walau terjadi ku tak menyesali
pendam aku wahai lubung hati
kubur aku wahai hati nurani
belai aku jiwa suci
karena rasa ini..
tak lagi bisa ku nikmati tanpa berbicara
tak lagi ramai tanpa menyanjung nya
tak lagi indah tanpa warna tatapan nya
disini ku berdiri
beralaskan cinta selebar samudera
memanggil namamu di kehidupan senja
sekedar mengenal tanda hati dan menyapa illahi
ketahuilah..
persatuan sang adam dan hawa
menjadi pedoman ku untuk menjemput dirimu
wahai cinta
mampukah kamu membelai hatiku?
bisakah engkau sajikan senyum indahmu?
dan selalu berada disisiku?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

sahabat

Kisah ini sengaja ku tiriskan dalam selembar kertas
dengan segenggam pena menuliskan segalanya
permulaan di awal ku kenali kehidupan
begitu singkat dunia penuh tipu daya
menorehkan nama-nama di benak jenaka
sinar mentari meraba hati nan lembut
menjejakkan hangat dalam paduan asri
lukiskan secercah ikatan misteri
bertajub teman kesungguhan diri
kamu... yah kamulah sebuti teka-teki penuhi otak


kamulah pelengkap hari-hari sepiku
tiada pernah risih walau jiwa tak berpuisi
karena dirimu kian meresapi segenap hati
apa arti pertemanan ini?
hendaklah sang pujangga menampilkan nya?
tentu tidak...
akankah sang puitis sematkan kumpulan kata?
tidak juga..
pertemanan ialah harta tahta tanpa nilai
jalinan penuh kasih yang mampu membias pedih
dimana dunia iri seakan menekan kepercayaan diri
seolah manusia adalah mangsa abadi
kaulah temanku, tulus disampingku, 
dan kaulah yang akan mengobati luka hati,
mengembalikan ceria pada seonggok wajah ini


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Menyerahku

Ranting patah menggertak suara lirih
pilu berakar satu puisi
bertanya pada segelintir hewan berbisik
mungkinkah kembalinya aku pada batang pohon?
tersiratlah sebuah gambaran sekilah cermin hidup
ku pandangi sedalam muara tanpa ujung
harap jemu takkan mengganggu
sejatinya insan selalu bosan terasa
itulah mengapa tertunduk sang raga pada-Nya
rindu berkala meratapi yang sedang dirindu
geming usaha terlukis oleh pena buntu
bodohnya jikalau perasaan diam membisu
ingin sendiri, ingin menari pada alunan sepi
sepi inilah penghuni sejati
bahwasanya lemah diriku dalam tatapan hawa
rajutan kata-kata terangkai semburat 
benak terpisah, rasa memecah bingar 
oh. pudar sudah apa-apa yang terbuai mimpi
padam kini sinar cinta sebelum muncul
teramat sudi berdiri hal layak buaya yang tertakdit merangkak
diamkan suara hati kekasih
jalanku tak lagi bersemi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0
Domo-kun Cute