Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Manusia Separuh Baya

Di jurang pantai, letih semampai separuh baya mengeja laut
Mengira sesakit menjatuhkan diri padanya
Mungkin kerang-kerang pinggiran berduka bila
Kematian sengaja..
Mengerutkan dahi para burung camar
Bertingkah untuk mencegah
Kematian sengaja..
Semampai separuh baya di tepi neraka
Tak jera menghirup nafas amarah
Lunglai kehidupan dirinya
Bersikeras bangkit namun pasrah
Manusia separuh baya..
Dan peraduan kematian sengaja
Menerka-nerka tempat muasalnya,
Tingkat-tingkat dosa..
Tersemat di gemuruh angin pesisir
Bisik-bisik malaikat sang pencabut nyawa
Menghunus sabit murka
Di jurang pantai, separuh baya mengisah linimasa
Memaksa lentera ber-aura fajar
Mengarungi pikiran yang berakar
Lalu pergi berlayar
Ketakutan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Janji Yang Terlupakan



Fajar menyusup celah-celah kamar
Menyeret mata ke dunia
Dengan kemerah-merahan karenanya
Hingar manusia sekiranya terjamah
Liak liuk telinga mendengar
Ini Pagi menjelang siang..
Lentera padam menyusut sendiri
Entah karena apa
Atau bahkan bagaimana?
Pagi menuju siang
Secawan kopi hitam tergeletak saja
Menunggu sang penikmat
Kepul asap terus memanggil lusuh                                  
Hadir pun dalam ingatan
Sendiri, sepi, dan gigil mulai menjalar
Di tepian oval cawan
Isapan bibir mungil hilang
O kopi yang malang,
Barangkali engkau lupa menerka,
Bilamana engkau memilih waktu berbeda
Atau pun mengikrar janji salah
Ia tak datang untuk mencicipi dirimu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Pak Tua



Terik matahari membakar tenaga
Lunglai dirimu kesana kemari
Setiap tetes keringat engkau hitung
Barangkali sama dengan uang yang terkumpul.
O pak tua di sudut jalan.
Desah nafasmu menyeringai buas
Tampak lelah menyiutkan ragamu
O pak tua, O pak tua
Wacana kehidupan teramat susah terbaca
Perihal sambung hidup engkau merana
Sungguh terpuji atau terpuruk
Demi keluarga...
Lirih angin menggerogoti kulit
Demi semangkuk hampa
Hingar panas mentari melahap raga
O pak tua di sudut jalan
Kemarilah.. meneduhlah..
Barangkali tangan tuhan menjelma makhluk-Nya
Kerana engkau bak penghuni surga


 









  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0
Domo-kun Cute