Terik matahari membakar tenaga
Lunglai dirimu kesana kemari
Setiap tetes keringat engkau hitung
Barangkali sama dengan uang yang terkumpul.
O pak tua di sudut jalan.
Desah nafasmu menyeringai buas
Tampak lelah menyiutkan ragamu
O pak tua, O pak tua
Wacana kehidupan teramat susah terbaca
Perihal sambung hidup engkau merana
Sungguh terpuji atau terpuruk
Demi keluarga...
Lirih angin menggerogoti kulit
Demi semangkuk hampa
Hingar panas mentari melahap raga
O pak tua di sudut jalan
Kemarilah.. meneduhlah..
Barangkali tangan tuhan menjelma makhluk-Nya
Kerana engkau bak penghuni surga
0 komentar:
Posting Komentar