Fajar menyusup celah-celah kamar
Menyeret mata ke dunia
Dengan kemerah-merahan karenanya
Hingar manusia sekiranya terjamah
Liak liuk telinga mendengar
Ini Pagi menjelang siang..
Lentera padam menyusut sendiri
Entah karena apa
Atau bahkan bagaimana?
Pagi menuju siang
Secawan kopi hitam tergeletak saja
Menunggu sang penikmat
Kepul asap terus memanggil lusuh
Hadir pun dalam ingatan
Sendiri, sepi, dan gigil mulai menjalar
Di tepian oval cawan
Isapan bibir mungil hilang
O kopi yang malang,
Barangkali engkau lupa menerka,
Bilamana engkau memilih waktu berbeda
Atau pun mengikrar janji salah
Ia tak datang untuk mencicipi dirimu
0 komentar:
Posting Komentar