Di malam tanpa gemintang
Wajah nian asing mula-mula datang
Menghampiriku dari rimbun kegelapan
Mata merah menyala mulai terbayang-bayang
Seakan-akan ingin menghunus serupa pedang
Raut wajahnya seolah menghadang sejauh mata memandang
Bulu kuduk sedikit bergoyang
dan kutahu ini yang disebut ketakutan
Nyali yang kupintal, serasa telah tertelan ludah di tenggorokan
Sepatah kata pun ku jelang tanpa bimbang
"Eh abang, ronda malam bang?"
0 komentar:
Posting Komentar